Anak nakal = Anak kreatif

Desember 27, 2010 zunlynadia

Menjadi anak yang kreatif bukanlah produk instant, melainkan sebuah proses pembelajaran yang terus menerus dan di mulai sejak dini. Dalam proses kreatif tersebut, seringkali orang tua maupun pendidik mendapati sang anak berlaku aktif dan merugikan bagi orang dewasa, sehingga bagi orang dewasa menyebut perlakuan seorang anak tersebut sebagai bentuk kenakalan. Seorang anak kreatif biasanya selalu bersifat ingin tahu, eksploratif, tidak puas dengan satu jawaban dan selalu ingin mencoba hal-hal yang baru[1].

Dalam dunia pendidikan, sebenarnya tidak di kenal istilah anak nakal, dan  sebagai penggantinya di sebut sebagai anak kreatif. Kenakalan menjadi bagian dari kreatifitaas anak yang ingin mengetahui dan mencoba sesuatu yang baru. Seringkali orang tua terjebak dengan istilah nakal, sehingga kreatifitas anak disikapi secara kurang bijak, dan yang terjadi adalah pemberian label negatif bagi anak yang berani, memiliki inisiatif mencoba, dan menuntut banyak kebebasan.

Dalam menyikapi perilaku-perilaku anak, kita perlu lebih hati-hati. Jangan sampai ada kekeliruan dalam memberikan penilaian terhadap perilaku mereka. Kita perlu lebih jeli dalam melihat apakah perilaku yang muncul merupakan bentuk kenakalan ataukah wujud dari pemikiran kreatifnya. Perilaku kreatif pada dasarnya muncul sebagai cerminan dari rasa ingin tahu yang besar dan didorong oleh adanya keberanian untuk mencoba. Berbeda dengan perilaku nakal, perilaku nakal pada dasarnya muncul ketika memang ada ndust kesengajaan untuk tujuan yang kurang baik. Namun seringkali kita hanya memfokuskan diri pada perilaku yang muncul tanpa menelusuri sebab-sebab dari perilaku yang ndust. Ketika ada perilaku yang tidak diharapkan muncul, orang tua kerap secara langsung memfokuskan pada perilakunya dalam memberikan label “nakal” dengan cepat.

Sedangkan perilaku kreatif muncul dalam kondisi di mana anak memiliki rasa ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu ini memicunya untuk mencoba dan mengeksplorasi banyak hal. Oleh karena itu jangan terburu-buru membuat kesimpulan namun manfaatkan kejadian yang ada menjadi sarana di mana anak bisa belajar banyak hal. Namun bukan berarti juga memberikannya kebebasan tanpa batas.

Lalu pertanyaannya kemudian, bagaimana mengetahui apakah prilaku sang anak adalah prilaku nakal ataukah prilaku kreatif? Satu hal yang penting yang dilakukan oleh orang tua adalah sikap awal dalam menghadapi kejadian. Seharusnya orang tua tidak terlalu ndus hanya pada perilaku yang kelihatan, tetapi melihat dengan jeli mengapa anak melakukan hal tersebut. Langkah kedua adalah cari tahu mengenai alasannya. Menanyakan anak mengenai apa yang sedang dilakukan dan alasan mengapa ia melakukan itu adalah hal penting. Dari jawaban-jawabannya kita dapat menyelidiki. Dalam usaha ini, kepekaan dalam mengenali maksud anak sangat penting. Jangan sampai kekeliruan sikap yang dalam menghadapi sang anak menyebabkan matinya keberanian berekplorasi dan mencoba berbagai hal baru[2].

Salah satu contoh kasus, seorang anak memasukkan tanah ke dalam gelas dan mengaduk-aduknya. Sekilas bisa jadi kita akan terperangkap dalam pola pemikiran bahwa ia “nakal” namun bila ternyata ia melakukannya karena ia ingin mencoba melihat apakah tanah dapat larut dalam air seperti sirup yang biasa ia minum maka sebenarnya hal tersebut sebenarnya mencerminkan rasa ingin tahu dan pemikiran yang kreatif.

Hal penting yang dapat dilakukan adalah menyediakan situasi yang kondusif (nyaman) buat anak dan ndust lebih banyak stimulasi dengan memberikan anak kesempatan dan kebebasan untuk mengeksplorasi berbagai hal yang ada di sekitarnya. Tentu saja kebebasan dan kesempatan yang terarah. Disamping itu ikut terlibat bermain bersama anak, melakukan percobaan bersama-sama merupakan aktivitas menarik yang dapat merangsang tumbuh kembangnya kreativitas anak.


[1] http://nurulfikri.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=223:metode-aplikatif-dalam-memacu-kreatifitas-anak&catid=26:unitstit&Itemid=48

[2]http://74.125.95.132/search?q=cache:AOplqOKbVMkJ:www.ipeka.org/counseling.asp%3Fid%3D1001542+antara+anak+nakal+dan+anak+kreatif&cd=23&hl=id&ct=clnk&gl=id

Entry Filed under: Parenting

Tinggalkan komentar

Trackback this post  |  Subscribe to comments via RSS Feed

Laman

Kategori

Kalender

Desember 2010
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Most Recent Posts